Rednews.my.id, Indramayu - Sebagai langkah pencegahan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), tiga pilar di Kabupaten Indramayu melakukan pengguyuran air di tumpukan sampah TPA Pecuk, rabu (6/9/2023)
Langkah pengguyuran (penyiraman) tersebut merupakan aktualisasi salah satu dari 20 konsep literasi pencegahan kebakaran yang digagas pihak Polres Indramayu.
Penyiraman di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di wilayah Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu tersebut, Polres Indramayu bersinergi dengan dua pilar lainnya seperti TNI dam Pemkab Indramayu yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dalam aganda tersebut tampak hadir, Camat Sindang Suyitno, S.STP, MM, Kapolsek Sindang AKP. Saefullah, SH, MAP, personil Polri dari Polsek Sindang, Arahan dan Cantigi serta para kuwu desa penyangga TPA Pecuk, Kepala UPTD TPA Pecuk Endi Wahyadi, serta petugas kebersihan dari DLH dan tamu undangan lainnya.
Mengawali proses penyiraman, Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar, didampingi Plt. Kepala Dinas LH Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi SP dan Kepala BPBD Kabupaten Indramayu, Drs. Dadang Oce Iskandar serta dari TNI mewakili Dandim 0616 Indramayu, Lettu Inf. Sutirjo.
"Forkopimda Kabupaten Indramayu TNI, Polri, Pemkab dan dari Pemkab juga hadir di sini ada Kepala BPBD dan juga Kepala Dinas LH di mana hari ini kami melaksanakan kegiatan penyiraman di TPA Pecuk ini dalam rangka untuk bagian dari upaya kami untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan karena kita ketahui bersama bahwa saat ini kita memasuki masa El Nino dan juga musim kemarau yang cukup panjang ada potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Indramayu setelah Membuat konsep mitigasi risiko bencana kebakaran hutan dan lahan dengan menetapkan 20 literasi dan salah satunya adalah hari ini kita melakukan penyiraman membasahi supaya tidak menjadi potensi kebakaran lahan," kata Kapolres Indramayu AKBP. M Fahri Siregar,
Selain itu, masih disampaikan AKBP. M Fahri Siregar, pihaknya juga melakukan mapping wilayah kecamatan di Kabupaten Indramayu yang berpotensi terjadi Karhutla.
"Dari kajian resiko bencana dari BMKG itu ada tiga kecamatan yaitu Cikedung, Trisi dan Gantar kita juga melaksanakan patroli terbaru secara rutin kita juga membentuk jaringan komunikasi dan juga pengawasan dari tingkat kabupaten, Kecamatan sampai dengan pos pantau juga membuat jalur komunikasi dengan membuat grup untuk mempermudah informasi," imbuhnya.
Pada kesempatan itu pula, Kapolres Indramayu AKBP. M Fahri Siregar mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Indramayu jangan melakukan pembakaran lahan karena akan ada sanksi hukumnya.
"Pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa dilarang tidak diperbolehkan untuk melakukan pembakaran hutan dan lahan ya apabila nanti ditemukan ada pembakaran hutan dan lahan dan dilakukan dengan sengaja Maka nanti akan kami lakukan penegakan hukum," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas LH Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi SP, menyampaikan rasa tetima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mitigasi pencegahan terjadinya Karhutla.
"Terima kasih kepada Pak Kapolres Pak Dandim, BPBD dan kita semua yang sudah bersinergi untuk melakukan upaya-upaya mitigasi bencana terutama kebakaran dan pada saat ini di TPA Pecuk sebelumnya Alhamdulillah dari pihak Polri, TNI dan pak camat juga serta tokoh masyarakat di sekitar sini sudah kita berkumpul untuk melakukan edukasi sosialisasi terkait upaya-upaya pencegahan terjadinya bencana kebakaran terutama di TPA ini," tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Indramayu, Drs. Dadang Oce Iskandar pada agenda yang sama menyampaikan keterlibatannya dalam mitigasi pencegahan Karhutla dengan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak.
"BPDB telah bekerjasama dan telah berkoordinasi dengan semua pihak seperti TNI-PLORI beserta rekan-rekan relawan untuk secara intens meningkatkan pengamatan dalam rangka mitigasi ini," katanya.
Mengingat musim kemarau yang berlangsung lama hingga akhir tahun, Oce biasa dipanggil menghendaki agar semua pihak bersama-sama melakukan pencegahan terjadinya bencana Karhutla.
"Mengingat banyak hal yang kita hadapi di musim kering yang berkepanjangan ini diperkirakan akan berakhir sampai bulan Desember nanti kemungkinan kebakaran hutan, TPA, dan kebakaran -kebakaran di pemukiman yang semuanya membutuhkan penanganan karena semua itu merupakan tupoksi dan kewajiban kita ,hanya saja semua itu bisa tertanggulangi dengan baik bila dengan kerja sama dan integritas," tukasnya.
Reporter : Udi
Editor : C. Tisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar