PDAM Indramayu Datangkan Air Bersih ke Masyarakat Terdampak Pencemaran Sungai Cibuaya - Rednews

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sabtu, 05 November 2022

PDAM Indramayu Datangkan Air Bersih ke Masyarakat Terdampak Pencemaran Sungai Cibuaya



Rednews.my.id, Indramayu - Datangkan air bersih. Sebagai bentuk kepedulian, Perumdam Tirta Darma Ayu atau PDAM Indramayu kepada masyarakat terdampak tercemarnya air sungai Cibuaya.


Respon cepat tersebut dilakukan pihak BUMD yang sekarang dipimpin Dr. Ir. H. Ady Setiawan SH.MH.MM.MT, dalam rangka mengatasi masalah kebutuhan air bersih yang dialami warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Cibuaya Kabupaten Indramayu, sabtu, petang (5/11/22).


Sungai Cibuaya di Kabupaten Indramayu tercemar limbah berwarna hitam pekat. Limbah duduga berasal dari produksi gula dari Pabrik Gula (PG) Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.


Air sungai yang sebelumnya berwarna coklat berubah menjadi hitam pekat. Ribuan ekor ikan pun mati.


Wilayah yang terdampak pencemaran tersebut salah satunya Desa Kongsijaya, Kecamatan Widasari, menjadi salah satu lokasi pencemaran terparah. Air sungai dalam dua hari terakhir berubah menjadi hitam dan berbau.


Tampak Ikan-ikan dan biota air lainya mati, melihat hal itu warga pun tak berani memanfaatkan air sungai karena sudah tercemar. Untungnya bantuan air bersih dari PDAM Tirta Dharma Ayu Indramayu segera datang ke lokasi.


"Kejadiannya mulai kemarin (Jumat (4/11/22), awalnya air sungai berwarna merah, sekarang berubah menjadi hitam pekat," kata Kuwu Kongsijaya, H Sutarjo, Sabtu (5/11/22).


Dampak tercemar, air sungai Cibuaya tidak bisa dimanfaatkan. Warga yang tinggal di sepanjang aliran suangi, tidak ada yang berani menggunakan air tercemar untuk kebutuhan rumah tangga.


"Sudah banyak warga yang gatal-gatal karena air sungai tercemar limbah," ungkap Sutarjo.


Sejauh ini, Sutarjo dan warga telah mencari tahu sumber pencemaran. Menurut mereka, cairan limbah berwarna hitam pekat berasal dari embung Rawa Bacin yang berada di dekat kompleks Pabrik Gula (PG) Jatitujuh.


Rawa Bacin sendiri adalah embung seluas 80 hektare. Selama ini airnya digunakan untuk kepentingan petani setempat. Namun belakangan air Rawa Bacin meluap, mengalirkan limbah pekat hingga masuk ke Sungai Cibuaya.


Reporter : Udi 

Editor : C. Tisna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here