Rednews.my id, Indramayu -- Selain sukses memecahkan rekor MURI, dampak positif dari pagelaran Tari Topeng Kelana dengan jumlah 6001 penari pada 15 oktober kemarin, kini Kabupaten Indramayu diserbu mahasiswa dari 34 Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia.
Kedatangan mereka ke Kabupaten Indramayu dalam rangka kunjungan dan silaturahim dari Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pertukaran mahasiswa dari seluruh Indonesia unit Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon, di Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah, Desa Pekandangan, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, minggu (30/10/22).
Dari 34 Perguruan Tinggi tersebut meliputi 72 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Universitas Jambi, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas PGRI padang Sumatera Barat, Unswagati Cirebon, Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Utara, Universitas Palangkaraya Kalimantan serta Perguruan Tinggi lain dari daerah di Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut dilaksanakan beberapa acara diantaranya saresehan dan sharing Budaya Tari Topeng Indramayu, belajar singkat menari Tari Topeng Kelana dan musik Gamelan Topeng bersama Cucu mimi Rasinah, Aerli dan Asep Ruhiyat pengarah Nayaga serta pemberian Cindera mata kepada Dirut Perumdam Indramayu dan perwakilan dosen serta pemberian cinderamata kepada enam mahasiswa terpilih yang menari berupa pin dan satu set baju Tari Topeng Kelana beserta topengnya.
Acara tersebut juga merupakan ungkapan rasa syukur dari keluarga penerus mimi Rasinah kepada Pemerintah Daerah Indramayu dan seluruh masyarakat Indramayu atas penyelenggaraan dan suksesnya acara peraihan rekor muri 6001 penari topeng kelana Indramayu.
Tari Topeng Kelana merupakan seni budaya khas Indramayu yang melalui Sosok Maestro Topeng Mimi Rasinah almarhum sehingga melalui budaya Indramayu dapat di kenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia, yang sekarang dilanjutkan oleh generasi ke 11 Aerli Rasinah yang terus berupaya menjaga dan melestarikan budaya seni Tari Topeng Indramayu.
Selain memberikan pelatihan singkat dan menari Topeng Kelana Aerli Rasinah juga memaparkan sekilas sejarah Tari Topeng Indramayu serta makna filosofi dari gerakan dan jenis topeng Indramayu dengan langsung memperlihatkan Topeng Asli peninggalan Mimi Rasinah yang berusia 300 tahun kepada mahasiswa yang hadir.
Mewakili Bupati Indramayu Nina Agustina melalui Direktur Utama Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu Adi Setiawan mengatakan, gagasan pemecahan rekor muri 6001 penari topeng Indramayu berawal dari permintaan Bupati Indramayu Nina Agustina untuk menggerakkan kembali seni budaya Tari Topeng di Indramayu kepada para pemuda pemudi generasi penerus supaya diingatkan kembali akan seni budaya warisan leluhur untuk di jaga dan dilestarikan.
Apalagi dengan adanya desakan dunia teknologi digital banyak yang lupa akan prinsip budaya kearifan lokal oleh aktifitas dunia modern yang kekinian serta mengapresiasi dan berterima kasih kepada Maestro Tari Topeng Mimi Rasinah, dengan adanya G20 yang di selenggarakan di Indonesia mengangkat kembali isu-isu ekonomi, lingkungan dan budaya, hal ini harus dimanfaatkan untuk memperkenalkan budaya khas Tari Topeng Indramayu melalui hal yang spektakuler yaitu rekor muri 6001 penari topeng kelana Indramayu.
Sementara itu Dosen dan Kepala BRA UGJ Iyay Robia Khaerudin dalam sambutanya menyampaikan, mahasiswa harus mengenal semuanya begitupun dengan budaya dari luar daerahnya dan pada kesempatan ini harus merasa beruntung bisa mengenal dan mengetahui salah satu budaya Indramayu yaitu seni Tari Topeng Indramayu secara langsung di sanggar Maestro Tari Topeng Indonesia Mimi Rasinah Indramayu yang melegenda tidak hanya nasional tapi juga mendunia.
Salah satu mahasiswi Yuni Fransiska dari Universitas PGRI Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat mengatakan, dirinya berterima kasih sudah diterima dengan baik dan mendapatkan kesempatan belajar dan mengetahui seni budaya Tari Topeng Indramayu secara langsung dan akan mempromosikan budaya Tari Topeng Indramayu ini ke daerahnya.
Reporter : Udi
Editor : C. Tisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar