Rednews.my.id, Indramayu -- Proyek yang ditengarai bersumber dari uang negara yang dilaksanakan di Desa Limbangan kecamatan Juntinyuat kabupaten Indramayu Jawa Barat, diduga sarat praktek korupsi, besar kemungkinan proyek tersebut merupakan kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).
Saat di lokasi kegiatan, Tim Rednews.my.id sangat sulit untuk mendapatkan sumber informasi terkait pengerjaan proyek irigasi tersebut, satu-satunya alat bukti untuk menyimpulkan bahwa proyek tersebut adalah proyek negara (P3TGAI) yang diduga program aspirasi yang di usung oleh salah satu Anggota DPR RI dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan bukan proyek pribadi adalah adanya selembar kertas yang dilaminating yang ditancapkan di titik awal pemasangan batu bertuliskan "Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, P. 0".
Proyek pengerjaan irigasi yang berlokasi di pesawahan Jalan Raya Indramayu - Cirebon, Desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu terindikasi kuat sarat dikorupsi.
Banyak indikator yang mengarah pada dugaan korupsi adalah pertama ketinggian badan irigasi yang hanya 95 cm, kedua batu yang dipasang berkualitas buruk (Limestone), ketiga pengerjaan proyek diborongkan dan yang paling penting tidak adanya papan informasi kegiatan.
Saat dilokasi Tim Rednews.my.id, sempat berkomunikasi dengan pekerja menanyakan terkait proyek tersebut, senin (30/5/22).
"Tinggi full yaitu 95 cm, terkait adanya batu limestone saya mah orang kerja ya nurut saja kalau ingin jelas tanya aja ke mandor, mandornya orang pilang dan pekerjanya campuran berasal dari Desa Sudimampir, Pilang dan tugu," kata pekerja.
Sesuai dengan Permen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI no. 4 tahun 2021 BAB VII : Pemantauan dan Pelaporan Pasal 25. Pemantauan atas penyelenggaraan P3-TGAI dilakukan secara berjenjang oleh P3A, GP3A, dan/atau IP3A bersama kepala desa.
Sementara terkait persoalan tersebut, Tim Rednews.my.id mencoba untuk mengkomfirmasi ke pihak penyelenggara tingkat desa yakni Kuwu Desa Limbangan, Rasidi, mengatakan, kegiatan pembangunan proyek irigasi di desanya adalah proyek program P3TGAI aspirasi dari anggota DPR RI Fraksi PKB, saat ditanyakan kenapa tidak ada papan informasi kegiatan ia berdalih hilang diambil orang, selasa (31/5/22).
"Benar itu proyek P3TGAI, papan informasi itu tadinya ada cuman ga tahu ada yang nyuri se bambu-bambunya mungkin buat tutup pintu kali," timpalnya.
Masih kata Rasidi, terkait pengerjaan proyek tersebut adalah yang mengerjakan orang bukan asli Desa Limbangan bahkan ditengarai diborongkan ke pihak ketiga, ia berdalih bahwa di desanya tidak ada tukang.
"Susah mas, disini tidak ada tukang maka saya cari tukang dari luar desa," ngelesnya lagi.
Di tempat yang sama ada Bendahara Kelompok, Rasidin, mengatakan, dirinya beralibi bahwa perbuatannya yang menyalahi aturan adalah dianggapnya suatu yang wajar dalam hal manusia mencari makan.
"Semua orang pasti cari untung, cari lebihan, cari upah jadi wajar masa orang kerja ga ada buruanya (untungnya)," ujarnya.
Terkait ada bahan yang berkualitas buruk (batu limestone) yang terpasang di proyek tersebut, ia berdalih bahwa harganya sama dengan batu hitam.
"Batu putih itu sama mas harganya dengan batu hitam satu juta dua ratus," sangkalnya.
Reporter : Udi / C. Tisna
Editor : C. Tisna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar