RedNews.my.id, Indramayu - Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) secara resmi meluncurkan program Perempuan Berdikari (Pe-Ri) di Desa Pranti Kecamatan Kandanghaur, Senin (31/5/2021).
Perempuan Berdikari merupakan upaya untuk meningkatkan martabat kaum perempuan yang merupakan purna Pekerja Migram Indonesia atau PMI di Kabupaten Indramayu menjadi perempuan yang memiliki ketrampilan dan pengetahuan dalam kewirausahaan untuk meningkatkan kehidupan keluarganya.
Program ini memberikan kemudahan pelatihan, pendampingan serta akses permodalan melalui Perbankan Bank BJB. Jenis pelatihan dan pendampingan kewirausahaan dalam program tersebut diantaranya, materi motivasi kewirausahaan, pelatihan keterampilan, pelatihan manajemen keuangan dan permodalan, legalitas produk, kemasan produk dan pemasaran.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih mengatakan, pada tahun 2021, sebanyak 17 desa akan menjadi target pelaksanaan program perempuan berdikari dengan peserta purna PMI berusia produktif yakni 25 sampai 45 tahun.
Diharapkan dengan adanya program ini tidak selamanya perempuan di Indramayu harus bekerja ke luar negeri. Dengan dukungan dari pemerintah daerah agar mendapat penghasilan yang cukup dan dikelola di negara sendiri. Program ini juga akan menyentuh 317 desa dan kelurahan se-Kabupaten Indramayu, yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026.
Bupati Indramayu Nina Agustina, seperti yang disampaikan Sekretaris Daerah Rinto Waluyo mengatakan, program Pe-Ri merupakan komitmen Bupati Indramayu terhadap para purna Pekerja Migran Indonesia Kabupaten Indramayu. Dengan pelatihan kewirausahaan akan sangat membantu para purna PMI dalam pengelolaan keuangannya.
"Program Perempuan Berdikari harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh peserta. Karena selain bermanfaat juga akan diberikan fasilitasi permodalan oleh BJB" kata Rinto.
Pimpinan Cabang BJB Indramayu, Asep Wahyu Ismail mengatakan, peran Bank BJB dalam mensuport program unggulan tersebut pihaknya siap untuk menyalurkan dana modal kredit lunak tanpa bunga maksimal Rp 5.000.000 kepada para kelompok purna PMI.
"Saat ini kami baru salurkan kepada kelompok di Desa Pranti Kecamatan Kandanghaur. Berikutnya segera desa-desa lain menyusul berbarengan dengan program Pe-Ri ini," katanya.
Sementara itu, Widya Susanti salah satu peserta program Pe-Ri yang pernah bekerja di Taiwan mengatakan, sebagai purna PMI merasa sangat terbantu, selain bisa punya kemampuan pihaknya juga dibantu permodalan dan bisa berkreasi untuk menciptakan produk dan dibimbing serta diarahkan pengelolaan dan pemasarannya.
"Untuk produk saya menjual aksesoris dan produk-produk yang mengikuti perkembangan jaman, seperti masker, souvenir, replika bunga dan aksesoris lainnya," kata Widya. (C.Tisna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar